Sabtu, 10 Desember 2011

info bisnis anggota IKAS (lokak makan Pempek)

Satu lagi, warga IKAS Aceh buka "kafe" Pempek


Satu lagi kabar gembira bagi warga IKAS di Aceh, karena pada hari minggu tanggal 11 Desember 2011 telah di buka kafe "ASSOEY" milik wong kito yang menyajikan menu khusus ala Palembang. Kafe yang berlokasi kawasan Ulee Lheu (Lam Jamee) yang dapat dicapai hanya dalam waktu 10 menit dari pelabuhan Ulee Lheu menuju ke arah Simpang Dodik melewati Banda Sea Food (Water Boom).

Menurut pemilik Kafe Assoey Eka Karbak (Kartika Bakti) yang asli Prabumulih campur Komering, adanya kafe ini diharapkan mampu mengobati kerinduan warga IKAS untuk menikmati makanan khas Palembang seperti Pempek, Tekwan dll. dengan suasana ke-Acehan. Di samping itu diharapkan pula dapat menghimpun warga IKAS yang ingin bersantai sekalugus pula dapat menampung tenaga kerja yang ahli di bidang makanan khas Palembang yang ada di Aceh. Ke depan jika sudah banyak wong kito yang mangkal di kafe ini, maka akan disediakan menu pindang patin dan menu-menu khas Palembang lainnya kata Eka Karbak.

Eka Karbak menyatakan bahwa selain dirinya usaha ini merupakan hasil join antara dirinya dengan Jamhur yang asli orang Abdya dan tinggal lama di Banda Aceh. Oleh karena kolaborasi ini diharapkan akan menghasilkan kombinasi menu yang manampung selera Palembang dan selera Aceh dalam satu paket alias Two in One, ujarnya.

Mang Taufik selaku Pasirah IKAS yang ikut hadir  pada acara grand opening kafe tersebut menayatakan bahwa ia  menyambut baik hadirnya kafe baru ini, lebih lanjut ia mengharapkan kiranya ke depan agar dijadwalkan untuk ganti-ganti menu yang disajikan di kafe ini. Kalau pacak dijadwalke misalnyo hari minggu pindang patin,  senen pindang tulang, selaso menu lain lagi, supayo bervariasi, lanjut Taufik.

Selamat Mang Eka dan Bang Jamhur atas peresmian kafenya. semoga usahanya tetap lancar.



Pasirah bersama Sekretaris IKAS sedang menikmati pempek di kafe Assoey






Grand Opening Kafe Assoey 

berita kegiatan IKAS

Ikas Aceh gelar “IKAS ACEH DAMAI NEGERIKU Fun Bike 2001” Minggu, 11 Desember 2011

Dengan mengambil start di Blang Padang Banda Aceh, sepeda santai  yang memperebutkan puluhan hadiah senilai Puluhan juta rupiah dimulai. Jalan santai ini yang dibuka oleh Pangeran IKAS Irjen Pol. Iskandar Hasan yang didampingi Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin yang sekaligus juga ikut mengendarai sepeda masing-masing sebgai peserta. Selain itu sepeda santai yang diikuti lebih dari 1.500 pencinta sepeda ini juga diikuti oleh seluruh Pengurus dan warga IKAS yang dikomandoi Pasirah IKAS Mang Taufik dan Wakil Pasirah Andry Agung yang juga merupakan Ketua Panitia Pelaksana.

Tampak para peserta memacu sepeda dengan riangnya

"Kompeni Gadungan" ikut juga memeriahkan IKAS Fun bike, 
ada-ada saja ulah Komunitas Gari Awak Away ini




Dari kejauhan tampak Walikota Banda Aceh (paling kanan bertopi dan kacamata hitam)
 sedang santai mengayuh sepeda menuju finish 
didampingi Pangeran (tertutupi oleh pengendara sepeda di depannya)

 Pangeran IKAS (bertopi krem) sedang santai mengayuh sepeda menuju finish

Iring-iringan sepada peserta fun bike yang dipandu oleh seorang magician yang mengendari sepeda dengan mata tertutup berjalan menyusuri jalan-jalan protokol di jantung kota Banda Aceh dan berakhir di Stui Kupi  (eks Terminal Bus Stui) Banda Aceh. Dalam iring-iringan sepeda santai tampak beberapa sepeda antik yang dikendarai oleh orang-orang berbusana antik yang tak lain daripada anggota “Gari Awak Away” sebuah komunitas pencinta sepeda di Banda Aceh yang ikut ambil peran penting dalam even ini. Tak hanya itu di antara peserta terdapat pula beberapa orang “bule” yang tak ketinggalan ikut megayuh sepedanya.




Ket: Penampilan unik para aktivis Gari Awak Away (GAA) Banda Aceh

Dikatakan oleh Ketua Komunitas Gari Awak Away, Darmawan, bahwa beliau menyambut baik kegiatan sepeda santai ini mengingat bagi mereka yang selama ini memang sudah tidak asing lagi dengan kegiatan sepeda santai berkeliling kota Banda Aceh acara semacam ini turut menghadirkan perasaaan bangga untuk mereka karena paling tidak dengan animo ribuan peserta yang mengikuti even ini menunujkkan bahwa masih banyak warga masyarakat yang gemar dan mencintai oleh raga sepeda. Iia berharap aka nada even-even semacam ini pada masa yang akan datang. Darmawan yang saat ini masih aktif sebagai PNS di Dinas Pendidikan ini menambahkan bahwa dalam waktu dekat Gari Awak Away akan menggelar  even yang serupa khusus untuk penggila sepeda ontel se Aceh yang selanjutnya akan direncanakan untuk mengumpulkan para “onthelis” se Indonesia dalan even seperti ini yang digelar di Banda Aceh.

Selanjutnya setibanya para peserta di finish, para peserta disuguhi aneka makanan gratis berupa kue-kue dan tek ketinggalan tentunya jamuan penganan khas Palembang yakni  “pempek” yang  langsung diserbu oleh para peserta. Usai  menikmati makanan dan dihibur oleh salah satu band di Banda Aceh Acara dilanjutkan dengan  pembagian doorprize yang diawali sambutan Pangeran IKAS dan Walikota Banda Aceh sekaligus membuka penutup mata yang dipakai oleh magician yang memandu para peserta menjalani rute sepeda santai ini.




Ket: Pangeran IKAS dan Walikota sedang bersantai sejenak usai tiba di Finish (Seutui Kupie Atjeh) 

Dalam sambutannya, Pangeran IKAS menegaskan bahwa adanya even sepeda santai yang digelar oleh Komunitas Warga Sumbagsel (Sum-Sel, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung) yang tergabung dalam wadah IKAS ini merupakan salah satu wujud nyata upaya warga IKAS untuk membuktikan semangat  persaudaraan dan kebersama antara warga IKAS dengan sesama masyarakat Banda Aceh. Selain itu even ini juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Aceh saat sudah benar-benar damai dan aman, ujarnya.  Dalam even ini juga Panitia menyediakan hadiah berupa sedan motor, sepeda televisi, kulkas, handphone dan masih banyak lagi yang  lain. “Bagi yang mendapat hadiah kulkas atau tv maka tidak boleh dibawa dengan mobil, melainkan harus dbawa dengan sepeda, selorohnya.  Sebagai bentuk apresiasi IKAS untuk para peserta sepeda santai, Pangeran juga memeperkenalkan menu baru kegemaran IKAS yakni “Kopi Durian” yang pada hari ini  akan diberikan secara cuma-cuma kepada para peserta sepeda santai.

Di kesempatan yang sama, Walikota Banda Aceh dalam sambutannya juga menambahkan bahwa beliau menyambut baik even ini dan mengucapkan terikasih kepada IKAS dan para sponsor yang telah ikut berpartisipasi. Karena ia menilai bahwa even sepada santai ini turut mendukung program pemerintah Kota Banda Aceh yang saat ini menggalakkan “visit Banda Aceh Year” (tahun kunjungan Banda Aceh) sebagai bandar wisata Islami. Selain itu, “bersepada juga dapat menyehatkan dan dalam tubuh yang sehat akan teradapat jiwa yang sehat, atau sebagaimana ada ungkapan kuno yang mengatakan Men Sana In Karpore Sano, pungkasnya.







Dalam suasana pembagian doorprize di bawah guyuran hujan gerimis yang membasahi panggung, para peserta tetap antusias menantikan apakah nomor undian mereka penjadi pemenang doooprrize. Hal ini dikarenakan hadiah-hadiah menarik masih menantikan mereka, ujar Ketua Panitia Andry Agung yang didampingi sekretaris panitia AKBP Dicki Sondany. Puncak acara pembagian doorprize berupa TV yang undiannya ditarik oleh Kapoltabes Banda Aceh, Dispenser yang ditarik oleh Walikota Banda Aceh dan Sepeda Motor yang ditarik oleh Pangeran IKAS.






Dengan penuh harap-harap cemas para peserta menantikan Pangaran membacakan nomor yang menajadi pemenang sepeda motor. Sesaat setelah Pangeran menyebutkan bahwa nomor undian yang dipegangnya menjadi pemenang sepeda motor gadis bernama Leoni langsung melompat kegirangan dan berlari menuju panggung. Untuk beberapa saat terjadi dialog yang mengharukan dan menggelikan antara Pangeran dan Lioni yang membuat para peserta yang hadir tertawa senang, berikut dialognya:

Pangeran (P): Bagaimana perasaan adik menerima hadiah ini?
Lioni (L): Saya senang sekali pak
P: Sudah punya sepeda motor
L: Belum pak,saya cuma naik sepeda aja
P: Udah punya SIM belum?
L: Belum pak.
P: Kalau begitu,  karena tidak punya SIM ya  adik tidak boleh dapat hadiah motor, gimana?
L: Janganlah Pak.
(Penonton Tertawa)
P: Oke kalau begitu nanti setelah ini (dapat sepeda motor) langsung segera buat SIM ya?, lapor saja ke Pak
    Kapoltabes 
(Lioni cuma tersenyum dan Penonton ikut tertawa)
P: Udah punya KTP
L: Udah pak,
P: Wah pak wali, udah punya KTP dia sebab kalau nggak punya KTP berarti bukan warga Banda Aceh.
(Pak walikota tersenyum dan penonton tertawa).

Lioni berlari girang menuju panggung sambil mengacungkan kupon undiannya

Ups.... saking senangnya nyaris saja Lioni terpeleset di depan panggung

Pangeran IKAS berdialog akrab dengan Lioni sebalum menyerahkan hadiah utama 

Pangeran IKAS dan Lioni mengangkat Replika kunci sepeda motor usai pemberian hadiah

    Foto bersama Pangeran, Walikota Banda Aceh, Kapoltabes Banda Aceh, Pasirah IKAS
Panitia (PP. Adry Agung, Dicky Sondany  dan  Ilham Reza Fahlevi) 
dan Pemenang hadiah sepeda motor (Lioni)   


Senin, 07 November 2011

Publikasi Hasil Rapat Pengurus

NOTULEN RAPAT PENGURUS IKAS
MEMBAHAS PERSIAPAN ACARA SILATURRAHMI IDUL  ADHA 1432 H.
DAN KEGIATAN FUN BIKE ACEH DAMAI TAHUN 2011
===========================================================

Agenda                      : Persiapan Acara Silaturrahmi Penghulu, Pangeran, Pengurus dan 
              Warga  IKAS dalam  rangka merayakan idul adha 1432 H.
Peserta rapat            : Taufik Rachman (Pasirah),  Andri Agung (Wakil Pasirah) 
            M. Arqom (Sekretaris II), Ahmad Fikri (Humas), I
            lham Reza Fahlevi (Sek. Divisi SDM),  Asep Febriansyah (Koordinator 
            Divisi Perlengkapan) dan Hartedi (Pengurus).
Pimpinan rapat        : Pasirah
Notulis                       : Sekretaris
Tempat                      : Sekretariat IKAS
Waktu                        : Malam Selasa (7 November 2011)

Pembahasan Rapat :

Rapat dibuka yang diawali dengan pemaparan agenda rapat oleh Pesirah melalui Humas. Selanjutnya rapa mulai membahas agenda rapat, dengan hasil-hasil sebagai berikut:

1.     Acara silaturrahmi akan dilaksanakan di Sekeretariat IKAS dengan memasang tenda di depan halaman secretariat;
2.    
           Waktu pelaksanaan acara silaturrahmi adalah malam Sabtu tanggal 11 November 2011 dengan mengundang Pangeran, Penghulu, Pengurus IKAS, Petugas keamanan Polsek Baiturrahman dan Banda Raya, Apara Gampong Lhoong Cut dan Sebagian Warga IKAS;
3.     Para undangan akan diberikan undangan, sementara pengurus akan diberitahukan dengan sms dari Humas
4.       Format acara adalah santai dengan menikmati menu kambing guling, pempek dan kopi duren
5.       Estimasi biaya yang diperlukan sekitar Rp. 2.500.000.-
6.       Penanggungjawab dalam kegiatan:
·         Undangan akan dicetak oleh Sekretaris dan disebar oleh Humas;
·         Kambing akan dibeli atas sumbangan Donatur dari Intern IKAS (diatur oleh pasirah dan Ilham)
·         Bagian penyembelihan dan pengulitan kambing dilaksanakan oleh Pasirah
·         Bagian pengolahan kambing guling akan diurus Humas untuk menghubungi pihak yang ahli di bidang pengolahan, pemasakan, dan bumbu-bumbu kambing guling;
·         Tenda dan kursi sebanya + 50 buah akan diusahakan dengan menyewa tenda dari inventaris gampong Lhoong Cut atau Lhoong Raya  (tanggung jawab Humas)
·         Meja  bulat secukupnya dipinjam kepada Kodam (tanggungjawab Divisi perlengkapan)
·         Piring, sendok dan perlengkapan makan (tanggungjawab secretariat berkoordinasi dengan ibu Pasirah)
7.       Pendanaan:
·         Pembelian kambing, + Rp. 1.500.000.-
·         Biaya untuk bumbu, alat masak dan juru masak kambing guling   + Rp. 200.000.-
·         Pengadaan Pempek 50 porsi  + Rp. 300.000.-
·         Beras dan aqua gelas  + Rp. 150.000.-
·         Sewa tenda gampong  + Rp. 150.000.-
·         Biaya cadangan  + Rp. 200.000.-
8.       Sumber dana :
·         Donasi intern
·         Kas organisasi IKAS

Sedangkan mengenai acara Fun bike yang akan diadakan sekitar minggu terakhir bulan November disepakati akan dibahas pada saat satu minggu menjelang acara akan dilaksanakan.

Rapat selesai pada pukul 22.30 dan ditutup oleh Pesirah.

Banda Aceh,  7 November 2011



OPEN HOUSE IDUL ADHA DI RUMAH PANGERAN

Pangeran IKAS gelar open house dalam rangka idul adha1432 H.

Dengan santapan utama pempek Palembang, Pangeran IKAS (Kapolda Aceh) menjamu setiap tamu yang datang bersilaturrahmi ke rumah beliau dalam rangka idul adha. Menurut Humas IKAS Drs. Ahmad Fikri, semula Pangeran tidak punya rencana utuk menggelar open house di rumah beliau pada lebaran haji tahun ini melainkan hanya berencana akan mengundang sebagian pejabat Polda dan Pengurus IKAS untuk ber "kopi duren" pada malam senin setelah lebaran. Namun, rencana tersebut secara mendadak berubah, sehingga dengan persiapan dalam waktu yang terbatas Pangeran menghendaki digelar open house pada hari pertama lebaran. Akhirnya "tim sukses" acara open house agak sedikit kalang kabut, kendati demikian seolah udah terbiasa mendapat tugas dadakan tim sukses yang di antaranya HUMAS IKAS sendiri dengan sigap berhasil mengemas acara yang cukup meriah tersebut.


 
Hadir pada acara open house tersebut sebagian pengurus IKAS, termasuk Penghulu, Pasirah dan Wakil Pasirah, Sekretaris dan wagra IKAS lainnya. Sementara sebagian yang tidak sempat hadir disebabkan karena pemberitahuannya mendadak dan ada pula yang memang sudah punya agenda lain. Selain itu acara yang dimeriahkan alunan hiburan "keyboard" yang dikomandoi oleh Ibunda Herlina Efendi Iskandar yang tak lain daripada Nyonya Pangeran tersebut juga diramaikan dengan adanya "serbuan" mendadak dari kolega Pangeran di tanah rencong yakni Bapak Pangdam IM beserta pasukannya yang datang menggunakan bus, sehingga acara semakin meriah. Tak hanya itu tak ketinggalan pula mantan Kakanwil Kemenag Aceh beserta sejumlah pejabat-pejabat di lingkungan Pemerintah Aceh lainnya.



Pangeran berserta keluarga mengucapkan Selamat hari raya idul adha 1432 hijriah, semoga kita semakin dapat selalu mendekatkan diri kepada Allah swt. amin.  (by: Humas @2011)

 

Selasa, 25 Oktober 2011

Artikel Dzulhijjah

PUASA DI SEPULUH PERTAMA DZULHIJJAH
Oleh:  M. ARQOM PAMULUTAN, M.A.
(Sekretaris II IKAS/Hakim Mahkamah Syar’iyah Jantho)
            Bulan Dzulhijjah merupakan bulan ke dua belas dalam hitungan bulan qomariyah. Sesuai dengan namanya, bulan ini diartikan sebagai bulan haji. Hal itu karena hanya di bulan ini sajalah menjadi waktu untuk pelaksanaan ritual paling istimewa bagi umat manusia penerus ajaran Nabiyullah Ibrahim AS., termasuk umat Islam berupa ziarah ilahiyah memenuhi panggilan Allah SWT menuju baitullah yang lazim disebut haji. Ibadah ini menjadi istimewa karena ia merupakan momen pertemuan akbar bagi berjuta-juta umat Islam di seluruh dunia di suatu tempat yang sama, pada waktu  yang sama, dengan berbusana yang sama dan untuk kerinduan yang sama.
Bagi umat Islam di Indonesia ibadah menjadi bertambah istimewa karena sepulangnya dari haji mereka mendapatkan titel bergengsi yang melekat di depan namanya sebagai “Pak Haji,” atau “Bu Hajjah” yang titel tersebut tidak pernah didapatkan dari ibadah-ibadah lainnya yang wajib sekalipun seperti shalat, zakat, puasa ataupun jihad di jalan Allah. Hal ini karena tidak pernah terdengar di Indonesia ada orang yang bertitel “Pak Shalat” karena sering melakukan shalat, ataupun “Bu Zakat” karena selalu berzakat.
            Selain ibadah haji, terdapat pula hal lain yang membuat bulan ini istimewa, yaitu adanya hari idul adha atau hari raya qurban. Yaitu hari yang dijadikan Allah untuk membesarkan nama-Nya sekaligus mengenang sebuah peristiwa fenomenal sepanjang sejarah umat manusia yakni kerelaan seorang Ibarahim AS. menyembelih anak kesayangannya demi ketaatan kepada Allah SWT. Peristiwa mana akhirnya dijadikan titik awal pensyariatan ibadah qurban yang dilakukan pada hari ke 10, 11, 12 dan 13 bulan tersebut. Dan,  kegiatan spiritual istimewa yang penulis sebutkan di atas ternyata terjadi hanya pada awal bulan Dzulhijjah saja, tidak di waktu lainnya.
            Bagi separuh umat Islam yang berkesempatan untuk melaksanakan ibadah haji, merayakan idul qurban sekaligus menjalankan ibadah qurban, sungguh merupakan suatu kebahagiaan yang tak terkira. Karena dengan itu di samping mereka telah menyahuti panggilan Allah sebagai tanda bakti kepada-Nya bagi mereka juga telah dijanjikan pahala yang berlipat ganda di sisi-Nya. Lalu, bagaimana pula halnya bagi mereka yang tidak, atau belum diberi kesempatan untuk berhaji ataupun berkurban…? Adakah mereka tidak berhak mendapatkan kebahagiaan yang sama, atau tidak adakah jalan bagi mereka untuk mewujudkan tanda bakti yang sama dan memperoleh pahala yang tidak kalah besarnya di sisi Tuhan mereka…?
            Jawabnya tentu tidak, karena meskipun seorang muslim pada awal bulan Dzulhijjah tidak berkesempatan beribadah haji atau tidak mampu menyediakan hewan qurban untuk disembelih, seorang muslim dapat juga mewujudkan baktinya dengan menjalankan ibadah istimewa lainnya, di antaranya ibadah puasa sunnat di awal bulan Dzulhijjah. Ibadah puasa dalam bentuk menahan dari dari makan, minum dan berhubungan suami istri pada siang hari ini konon merupakan salah satu bentuk ibadah tertua sekaligus menjadi ibadah termurah yang pernah disyariatkan Allah kepada hamba-Nya. Namun demikian, meskipun murah bagi sebagian orang ibadah ini dianggap sebagai ibadah yang berat dan sulit dilaksanakan.     
              Wahbah al-Zuhayli, dalamkitab al-Fiqh al-Islamy wa adillatuhu, vol. 1 hlm. 587-589 menyebutkan bahwa salah satu di antara puasa sunnah yang disyariatkan dalam Islam adalah puasa hari ‘arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak berhaji dan puasa selama 8 hari di bulan Dzulhijjah sebelum hari ‘arafah bagi yang berhaji maupun yang tidak berhaji. Sementara Sayyid Sabiq, dalam Fiqh al-Sunnah, vol. 1 halm. 316 menerangkan bahwa disunatkan bagi umat Islam untuk berpuasa pada hari “’asyr” atau hari sepuluh di bulan Dzulhijjah, yakni tanggal 1 s.d. 9 dan menguatkan anjuran puasa tersebut pada hari ‘arafah khusus bagi yang tidak berhaji. Pendirian kedua pakar fiqih modern ini berlandaskan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Ahmad dan al-Nasa’i dari Hafshah ra. yang berbunyi: “Empat perkara yang tidak ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, yaitu puasa hari asyura, al-‘Asyr (sepuluh hari di bulan Dzulhijjah), tiga hari dalam setiap bulan dan shalat dua raka’at sebelum subuh.”   
            Keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah ini juga yang disebut dalam al-Qur’an surat al-Fajr ayat 2 di mana pada ayat itu Allah bersumpah yang bunyinya “wa layalin ‘asyar.” yang artinya “dan (demi) malam yang sepuluh.” Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam “Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim” jilid 14 hlm. 348 dengan bersandar kepada pendapat Ibnu Abbas, Ibnu al-Zubayr, Mujahid dan tidak sedikit ulama lainnya yang berdasarkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas (lihat: Shahih Bukhari dalam kitab tentang Dua hari raya, hadits No. 969) yang penggalan haditsnya berbunyi: “Tidak ada hari-hari untuk beramal shalih yang lebih dicintai Allah selain hari-hari (sepuluh pertama Dzulhijjah) ini. … dst.”
            Adapun mengenai ibadah puasa sunnat pada awal bulan Dzulhijjah ini, penulis akan kutipkan apa yang penulis dengar dari ceramah seorang Profesor Hukum Islam di Bale pengajian mingguan di Krueng Barona Jaya Aceh Besar tempat di mana setiap hari Ahad penulis selalu diundang untuk menghadirinya yang mengutip apa yang tertulis dalam kitab Durrat al-Nashihin (mutiara bagi para pemberi nasihat) tentang keutamaan puasa di hari-hari pertama bulan Dzulhijjah tersebut, yaitu: Pertama, Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW., bahwa sesungguhnya beliau bersabda : “hari saat mana Allah mengampuni Nabi Adam as., adalah hari pertama bulan dzulhijjah. Barang siapa berpuasa pada hari itu maka Allah mengampuni dosanya.” Kedua, pada hari kedua Dzulhijjah, Allah telah mengabulkan doa nabi yunus as. dan mengeluarkannya dari perut ikan. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka seperti orang yang beribadah kepada Allah ta’aala selama satu tahun serta tidak mendurhakai Allah dalam ibadahnya meskipun sekejap mata. Ketiga, pada hari ketiga Dzulhijjah, Allah telah mengabulkan doa Nabi Zakaria AS. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah mengabulkan doanya. Keempat, pada hari keempat Dzulhijjah, Nabi Isa AS. dilahirkan. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah meniadakan atau menghilangkan kesusahannya dan kefakirannya, dan dia besok pada hari qiamat akan bersama dengan orang-orang yang baik-baik dan yang mulia. Kelima, pada hari kelima, Nabi Musa AS. Dilahirkan, Barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka dia bebas dari siksa kubur. Keenam, pada hari kekenam, Allah SWT membuka kebaikan untuk nabi-Nya. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah memperhatikan kepadanya dengan kasih sayang dan dia tidak disiksa sesudah itu. Ketujuh, pada hari ketujuh, semua pintu-pintu neraka jahannam ditutup dan tidak dibuka sehingga berlalu hari-hari yang sepuluh itu. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan menghindarkan dari padanya tiga puluh pintu kesukaran dan membukakan baginya tiga puluh pintu kemudahan. Kedelapan, pada Hari ke delapan, dinamakan hari “tarwiyah.” Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, maka dia diberi pahala yang hanya diketahui oleh Allah ta’ala sendiri dan kesembilan, Pada hari hari kesembilan, dinamakan hari arafah. Barang siapa berpuasa pada hari itu maka sebagai tebusan dosanya pada tahun yang telah lewat dan yang akan datang. Dan pada hari itu juga telah diturunkan ayat : “Pada hari ini telah Aku sempurnkan bagi kalian akan agama kalian, telah Aku sempurnakan pula nikmat-Ku untuk kalian dan Aku ridhai Islam sebagai agama bagi kalian”
            Melalui tulisan ini, penulis bermaksud mengingatkan kita semua, bahwa ada beragam cara untuk mengimplementasikan bakti seorang hamba kepada Allah di bulan Dzulhijjah yang mulia ini, tidak hanya menjalankan ibadah haji dan menyembelih qurban semata yang tentunya berat bagi sebagian kita yang saat ini dalam kondisi keuangan yang terbatas. Di anatara ibadah itu adalah berpuasa sunnat pada hari-hari pertama bulan haji yang “murah meriah” tapi besar nilai kebaikannya di sisi Allah SWT. Kiranya tulisan sederhana ini bermanfaat, amin. Wallahua’lam.            



Jumat, 21 Oktober 2011

Berita dari Tribunnews Aceh


Kapolda Resmikan Sekretariat IKAS Aceh
Jumat, 21 Oktober 2011 10:14 WIB

BANDA ACEH - Kapolda Aceh Irjen Pol Iskandar Hasan, Kamis (20/10) meresmikan Sekretariat Ikatan Keluarga Andalas Selatan (IKAS) Aceh, di Jalan Malikul Saleh No 4, Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh. Iskandar Hasan dinobatkan sebagai Pangeran --panggilan untuk pimpinan tertinggi-- organisasi itu.

Iskandar Hasan mengatakan, organisasi tersebut anggotanya adalah masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel), Bangka Belitung (Babel), Jambi, Lampung, dan Bengkulu, yang sudah tinggal atau merantau ke Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Peresmian kantor itu kemarin, dihadiri sekitar 300 pengurus dan anggota IKAS Aceh.

Usai peresmian sekretariat dilanjutkan pemberian modem, hp bundling, dan kartu khusus XL Komunitas secara simbolis kepada Pangeran IKAS Aceh, yang diserahkan RSOM XL Aceh, Ilham Reza Pahlevi. Acara ditutup dengan makan bersama dan silaturrahmi antaranggota.(c47)

repro: www.tribunnesw.

Kamis, 20 Oktober 2011

PERESMIAN KANTOR SEKRETARIAT IKAS

ALHAMDULILLAH, AKHIRNYA SEKRETARIAT IKAS RESMI DIGUNAKAN... 
(warta kamis tanggal 20 Oktober 2011) 

Pangeran IKAS menggunting pita tanda peresmian penggunaan
kantor sekretariat IKAS didampingi Para Penghulu, Pasirah dan Pengurus IKAS.
Tepuk tangan meriah setelah pita peresmian digunting oleh Pengeran
pertanda kantor sekretariat IKAS resmi dipergunakan  

Dengan mengucapkan bismillah pita melintang yang terhias indah di pintu depan kantor sekretariat IKAS akhirnya terpisah dua setelah pada sekitar pukul 10.50 digunting oleh Irjen Pol. DRs. Iskandar Hasan, S.H., M.H. selaku Pangeran IKAS. Pengguntingan pita yang ikut disaksikan oleh Para  Penghulu, Pasirah, Wakil Pasirah, Pengurus dan warga IKAS lainnya yang menghadiri acara tersebut. Acara pengguntingan pita sebagai tanda bahwa sekretariat IKAS yang beralamat di Jalan Malikul Saleh No. 4 Gampong Lhong Cut Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh hari ini (Kamis, 20/10) merupakan momen yang sangat bersejarah bagi IKAS. Karena untuk pertama kalinya sekretariat IKAS diresmikan oleh Pangeran IKAS yang pada periode ini sehari-hari merupakan orang nomor satu di jajaran Polda Aceh. Layaknya sebuah even besar, acara tersebut telah dipersiapkan secara matang sejak jauh-jauh hari oleh Pengurus IKAS yang dikomandoi oleh Mang Taufik selaku Pasirah IKAS.

Menurut keterangan Pasirah IKAS yang disampaikan melalui HUMAS IKAS Ahmad Fikri, bahwa  berdasarkan konsultasi Pengurus IKAS dengan Pangeran IKAS, semula acara bersejarah ini direncanakan akan dilaksanakan pada sore hari sekitar pukul 15.00 s.d. selesai yang dihadiri dan diresmikan oleh Pangeran IKAS. Namun, oleh karena Pangeran IKAs yang juga merupakan Kapolda Aceh secara mendadak harus berangkat ke Jakarta pada sore hari yang sama, maka acara tersebut terpaksa dipercepat menjadi pagi hari karena tidak mungkin ditunda atau digeser ke hari lain, mengingat undangan sudah disebar ke seantero Aceh. Namun demikian meskipun terjadi perubahan jadwal, para warga IKAS masih tetap ramai dan antusias hadir pada acara tersebut. hal ini terbukti dengan penuhnya kursi-kursi yang telah disediakan.  

Tampak ibu-ibu sedang antusias memberikan tepuk tangan tanda applaus mereka


Dalam sambutan dan laporannya pada kesempatan tersebut, Pasirah IKAS Ir. Taufik Rahma menyampaikan bahwa kita harus bersyukur karena berkat bantuan dari para donatur yang tak lain merukan para tokoh dan sesepuh IKAS serta warga IKAS yang merasa terpangil untuk membangun organisasi, IKAS telah dapat memiliki sekretariat yang cukup representatif meskipun statusnya masih menyewa. Oleh karena itu sudah selayaknya sekretariat IKAS ini kita jaga bersama dengan penuh rasa tanggungjawab, kata Taufik. Selain itu Taufik juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para donatur serta segenap warga IKAS baik yang ada di Banda Aceh, Aceh Besar, Sigli, Lhokseumawe dan lain-lain atas sumbangsih mereka baik secara materi berupa dana dan tegana maupun non materi berupa doa dan dukungannya sehingga IKAS dapat menempati sekretariat ini dan dapat diresmikan penggunaannya oleh Pangeran IKAS. "Saya harap dulur-dulur   semua para warga IKAS diminta jangan segan-segan untuk datang dan meramaikan sekretaraiat ini,karena sekretariat ini milik kita bersama." pungkas Taufik. Taufik mengharapkan bahwa setelah persesmian ini acara tetap akan dilanjutkan hingga sore hari hari dan panitia telah menyediakan penu khas IKAS yaitu Burgo, Pempek dan tekwan.

Pasirah IKAS menyampaikan sambutan dan laporan 
di hadapan Penghulu, Pangeran dan Undangan lainnya

Di kesempatan yang sama, Pangeran IKAS menyampaikan pesan kepada warga IKAS yang ada selalu menjaga kekompakan dalam wadah IKAS dan berharap agar warga IKAS juga ikut berpartisipasi membangun Aceh dan menjaga suasana yang damai dan kondusif di Aceh. Sebab, "selaku perantau kita harus selalu pandai-pandai menjaga diri di negeri orang dan jang coba-coba bikin malu daerah Asal kita, baik yang dari Sum-Sel, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Babel," kata Pangeran. Ditegaskan pula oleh Pangeran bahwa sebagian dari warga IKAS terdapat anak-anak muda yang bertugas sebagai anggota Polisi dan Tentara, maka hati-hatilah dalam bertindak san jangan sekali-kali kedapat melakukan pelanggaran hukum di Aceh. Sebab hal itu akan sangat memalukan IKAS.

Pangeran IKAS menyampaikan kata sambutan

Pangeran IKAS sedang membacakan naskah peresmian sekretariat IKAS

Ada pemandangan yang cukup menarik dalam kegiatan persemian hali ini, karena kegiatan hari ini juga ikut disukseskan atas partisipasi dari PT. XL area kerja Aceh yang kebetulan pimpinannya adalah salah seorang warga IKAS yaitu Ilham Reza Fahlevi. Sehingga tak heran di setiap tempat dalam acara tersebut terpampang logo XL. Terkait ini, Ilham mengatakan bahwa ini adalah wujud partisipasi darinya dan XL untuk mensukseskan kegiatan IKAS. "Kalau ada warga IKAS yang ada perlu terkait urusan dengan XL atau membutuhkan informasi tentang XL maka langsung bae telepon aku... nomor hapenyo tanyo bae langsung samo kak Kiki" katanya mantap. 

Berita dalam foto, siapo nak ngambeknyo download bae gratis alias idak bayar oiii.